BeritaPajak

Purbaya: Stabilitas Pemerintah Amat Baik di Masyarakat, Kecuali di Mata Hasan Nasbi

Pajak.com
Purbaya: Stabilitas Pemerintah Amat Baik di Masyarakat, Kecuali di Mata Hasan Nasbi
Purbaya: Stabilitas Pemerintah Amat Baik di Masyarakat, Kecuali di Mata Hasan NasbiGambar: pajak.com

Purbaya: Stabilitas Pemerintah Amat Baik di Masyarakat, Kecuali di Mata Hasan Nasbi

Pajak.com, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa stabilitas pemerintahan saat ini berada dalam kondisi yang baik di mata masyarakat. Hal ini disampaikannya menanggapi pernyataan mantan Kepala Kantor Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi yang menilai gaya komunikasinya dapat melemahkan soliditas pemerintahan.

Purbaya membantah anggapan tersebut dan menegaskan bahwa setiap langkah dan kebijakan yang ia ambil selalu berlandaskan data dan survei yang dilakukan secara resmi oleh lembaga pemerintah. Ia menyebut, hasil survei terbaru dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah tetap stabil dan bahkan membaik setelah sempat menurun pada pertengahan tahun.

“Saya selalu pakai survei ke masyarakat, apakah saya mengurangi kepercayaan masyarakat ke pemerintah atau tidak,” jelas Purbaya kepada awak media, dikutip Pajak.com pada Senin (27/10/25).

Ia menjelaskan, indeks kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah memang sempat menurun pada periode Juli hingga September dan meningkatnya aksi demonstrasi di berbagai daerah. Namun, kebijakan pemerintah yang dinilai tegas dan cepat justru berhasil memulihkan sentimen publik.

Menurut Purbaya, survei tersebut memperlihatkan bahwa kepercayaan publik kini kembali pada level stabil. Ia bahkan menegaskan bahwa kondisi pemerintahan saat ini dinilai amat baik oleh masyarakat, meski menurutnya, tidak demikian di mata Hasan Nasbi.

“Kita lakukan kebijakan yang mungkin bagi kalangan agak drastis, agak ceplas-ceplos, tapi ini berhasil mengembalikan sentimen masyarakat ke pemerintah. Jadi stabilitas pemerintahan amat baik di mata masyarakat, kecuali di mata orang itu [Hasan Nasbi],” ujarnya.

Purbaya menambahkan, tingkat kepercayaan konsumen juga memiliki korelasi kuat dengan kondisi ekonomi nasional. Ketika ekonomi melemah, publik cenderung lebih kritis terhadap pemerintah, namun saat situasi ekonomi membaik, persepsi masyarakat pun kembali positif.

“Ini kepercayaan konsumen yang turun karena ekonominya buruk. Ketika ekonominya bagus, ini ke sana naik lagi. Ini sama, ada korelasinya. Ketika ekonominya buruk, mereka tidak suka pemerintah, makanya banyak demo besar-besaran. Tapi ketika mulai balik, mereka juga senang ke pemerintah,” tuturnya.

Purbaya juga menepis anggapan bahwa dirinya bersikap seperti “koboy” dalam mengambil kebijakan. Ia menegaskan bahwa semua langkah yang diambil merupakan bagian dari pelaksanaan arahan Presiden Prabowo Subianto.

“Jadi sepertinya saya koboy, tapi yang saya lakukan adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat ke pemerintah. Itu juga atas perintah bapak presiden. Jadi saya tidak berani gerak sendiri. Jangan dianggap saya koboy, saya cuma perpanjangan tangan dari bapak presiden,” tegasnya.

Lebih lanjut, Purbaya mengungkapkan bahwa ia sempat berjanji kepada Presiden Prabowo untuk memastikan agar belanja pemerintah dapat diserap tepat waktu demi mempercepat laju pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2025.

“Saya pernah bilang ke beliau, saya akan memastikan belanjanya tepat waktu. Dia bilang, go ahead, jalan saja . Kenapa? Karena kita perlu ekonomi yang lebih cepat di kuartal IV tahun ini. Sudah mulai kelihatan kan, saya harapkan ke depan lebih baik lagi,” jelasnya.

Artikel sebelumnya Mitigasi Sanksi Pajak, Kanwil LTO Edukasi 53 Perusahaan Sektor Keuangan Pahami PP 49/2022

See the full version of this page

Rujukan asli berita ini

Kami menambahkan konteks dan ringkasan. Baca versi lengkapnya di pajak.com.

Baca Versi Asli
Bagikan
XWhatsAppLinkedIn