Lima Pabrik Tekstil Tutup 2025, PHK 3.000 Pekerja
30 November 2025 • Ben Asmadeus

Asosiasi Produsen Serat & Benang Filamen Indonesia (APSyFI) melaporkan bahwa lima pabrik tekstil akan menghentikan operasi sepanjang tahun 2025. Penutupan tersebut diperkirakan menimbulkan pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar tiga ribu pekerja. Pabrik‑pabrik yang terdampak bergerak di bidang serat sintetis dan rayon.
APSyFI menyebutkan penyebab utama adalah masuknya produk impor dengan harga dumping (penjualan di bawah biaya produksi) yang menggerogoti penjualan domestik. Selain itu, enam pabrik lain sudah beroperasi di bawah 50 % kapasitas, dengan beberapa mesin polimerisasi dihentikan. Faktor‑faktor ini menekan margin keuntungan dan arus kas perusahaan.
Penutupan ini menandakan risiko deindustrialisasi pada sektor tekstil hulu, yang dapat mengurangi kapasitas produksi nasional. APSyFI menuntut pemerintah memperketat pengawasan impor dan menyediakan data kuota impor secara transparan untuk mengatasi praktik dumping. Langkah tersebut dianggap penting untuk melindungi tenaga kerja dan menjaga keberlanjutan industri.
Sumber: Pajak.com