Ekonomi Indonesia 2026 Diproyeksikan Tumbuh Sekitar 5 Persen

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) memperkirakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2025‑2026 akan berada di kisaran 4,9‑5 %. Proyeksi ini disampaikan dalam laporan Indonesia Economic Outlook 2026 yang dirilis pada 4 November 2025. Penilaian mencerminkan kondisi ekonomi yang berada dalam fase transisi pemerintahan.

LPEM mencatat bahwa program populis berskala besar, seperti Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pembentukan Koperasi Merah Putih, meningkatkan beban fiskal karena pemerintah harus menyesuaikan belanja, termasuk mengurangi transfer ke daerah. Pada saat yang sama, konsumsi rumah tangga melemah akibat kenaikan harga kebutuhan pokok dan pertumbuhan pendapatan riil yang terbatas, sementara pasar tenaga kerja menyerap lebih banyak pekerja informal. Kombinasi tersebut menurunkan daya beli dan menimbulkan ketidakselarasan antara pertumbuhan statistik dan aktivitas ekonomi riil.

Jika tekanan fiskal dan permintaan domestik tidak diatasi, risiko dapat meluas ke stabilitas makroekonomi, termasuk persepsi investor dan peringkat kredit negara. LPEM menekankan pentingnya reformasi struktural yang menitikberatkan pada produktivitas, penciptaan lapangan kerja formal, dan iklim investasi yang kondusif. Bagi wajib pajak dan pelaku usaha, kebijakan yang berfokus pada penguatan kapasitas ekonomi jangka panjang dapat menstabilkan beban pajak dan mendukung pertumbuhan yang inklusif.